Belajar Khusyuk Dalam Sholat

1. Memperhatikan Hal-hal Yang Mendatangkan KeKhusyukan Dalam Sholat.

Untuk mencapai hal-hal yang akan mendatangkan kekhusyukan ada beberapa kiat yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW diantaranya :
a. Mempersiapkan diri sepenuhnya untuk Sholat.
Adapun bentuk-bentuk persiapannya yaitu, ikut menjawab adzan yang dikumandangkan oleh muadzin kemudian diikuti dengan membaca doa yang diisyaratkan, bersiwak (menggosok gigi) karena hal ini tentunya akan membersihkan mulut dan menyegarkannya, kemudian memakai pakaian yang baik dan bersih.
Diantara bentuk persiapan lainnya adalah berjalan ke masjid dengan penuh ketenangan dan tidak tergesa-gesa. Lalu setelah sampai di depan masjid, masuk dengan membaca doa dan ketika keluar nanti darinya juga membaca doa, melaksanakan sholat sunnah tahiyyatul masjid setelah setelah berada di dalam masjid, kemudian merapatkan dan meluruskan shaf sebab setan selalu berupaya untuk mencari celah yang bisa ditempatinya (dalam barisan shaf sholat). Dan Insyaallah hal ini (persiapan ini) akan membantu kita dalam menggapai kekhusyukan.
b. Tumakninah
Rasulullah SAW selalu melakukan tumakninah dalam setiap sholatnya, hingga seluruh anggota badan Rasulullah SAW menempati posisi semula. Bahkan Rasulullah SAW memerintahkan orang yang buruk shalatnya supaya untuk melakukan tumakninah, sebagaimana sabda beliau ; {“ Tidak sempurna Sholat mereka (salah seorang dari kalian), kecuali dengannya (tumakninah) “}.
c. Mengingat mati ketika Sholat
Hal ini berdasarkan wasiat dari baginda Rasulullah SAW yang bersabda ; {“ Apabila engkau sedang sholat, maka sholatlah seolah-olah engkau hendak pisah (mati) “} (HR. Ahmad)
d. Menghayati makna bacaan Sholat
Sikap penghayatan itu tidak akan terwujud kecuali dengan memahami makna dari setiap bacaan sholat kita. Karena dengan memahami makna bacaan sholat tersebut, sesorang akan mampu menghayati serta berfikir tentang (makna dari setiap langkah) sholat itu, sehingga kita akan mengucurkan air mata, karena pengaruh makna yang mendalam dari dalam lubuk hati kita.
e. Membaca surah sambil berhenti pada tiap ayat-ayatnya
Hal ini merupaka kebiasaan dari Rasulullah SAW yang telah dikisahkan oleh Ummu Salamah mengenai bagaimana Rasulullah SAW dalam membaca Al-Fatihah ;{“ Rasulullah SAW membaca basmalah kemudiann berhenti, kemudian membaca ayat-ayat berikutnya kemudian berhenti. Demikianlah seterusnya hingga Rasulullah SAW selesai sholat “} (HR. Abu Daud).
f. Membaca Al-Qur’an dengan Tartil
Membaca dengan perlahan dan tartil lebih mampu dalam membantu untuk merenungi setiap ayat-ayat yang dibacanya serta dapat mendatangkan kekhusyukan dalam sholat. Sebaliknya dengan membaca tergesa-gesa akan menjaukan hati ini dari kehusyukan dalam sholat.
g. Meyakini bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaannya yang sedang melaksanakan sholat
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadits Qudsi yakni ; {“ Allah SWT berfirman, ‘Aku membagi sholatku dengan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku setiap apa yang dia minta. Jika mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Aku berfirman, hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Jika dia mengucapkan Maaliki Yaumiddiin, Aku berfirman, hamba-Ku telah memuliakan dan mengagungkan-Ku “} (HR. Muslim).
h. Meletakkan Sutrah (tabir pembatas), dan mendekatkan diri kepadanya
Hal ini bermaksud untuk memperpendek dalam menjaga penglihatan orang yang sedang melaksanakan sholat, sekaligus menjaga diri dari lalu lalangnya orang yang lewat disekitar kita. Sebab, hilir mudik orang-orang lain di depan orang yang melaksanakan sholat akan dapat mengganggu sekhusyukan.
i. Melihat ke arah tempat Sujud
Sebagaimana dalam hadits {“ Rasulullah SAW jika sedang melakukan sholat, beliau menundukkan kepalanya serta mengarahkan pandangannya ke tanah (tempat sujud) “} (HR. Al-Hakim)
j. Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan
Dengan memohon kepada Allah SWT dari godaan setan ketika akan melaksanakan sholat akan bisa menambah kekhusukan kita di dalam sholat tersebut.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »